Resep Mencapai Kebahagiaan | Imam Al Ghazali



Setiap manusia yang hidup di dunia pasti menginginkan kebahagiaan. Karena tujuan yang paling utama dalam hidup yaitu bahagia. Baik bahagia di dunia maupun di akhirat kelak. Cara mencapai kebahagiaan hidup masing-masing manusia berbeda-beda, manusia memiliki cara tersendiri dalam mencapai kebahagiaannya. Perlu digaris bawahi, bahwa bahagia tercipta dari diri sendiri, bukan dari luar diri kita. Banyak orang yang salah dalam mencari kebahagian. Karena orang-orang tersebut tidak mengetahui antara keinginan dan kebutuhan, mana yang primer dan mana yang sekunder bagi kebutuhan hidupnya.

Sehingga jiwanya merasa serba kekurangan, sebab sangking banyaknya keinginan yang harus dipenuhi untuk memuaskan nafsunya. Jika belum terpenuhi, nafsunya akan selalu brontak dan sulit menerima ketenangan.
 "Kunci kebahagiaan yaitu senantiasa bersyukur"
Dengan bersyukur, hidup kita akan senantiasa tercukupi oleh apa yang sudah kita punya dan jiwa kita akan merasakan kebahagiaan yang hakiki. Kebahagiaan itu ada beberapa tingkatan, setiap orang pasti berbeda kadar kebahagiaannya.

            Imam Al-Ghazali,  salah satu ulama tasawuf yang sudah mashsyur dikalangan para ulama', membagi macam-macam tingkatan kebahagiaan menjadi 5 bagian :

1. Bahagia di Akhirat
              Itulah bahagia yang baqa' tidak ada fana padanya. Disanalah suka-cita, tidak ada duka-cita padanya. Tetapi orang tidak akan sampai kepada induk segala nikmat ini, melainkan dengan izin Tuhan. Dan tidak pula tercapai kalau tidak dilalui lebih dulu tangga atau tahapan-tahapan yang harus ditempuh untuk menuju ke sana.

2. Keutamaan akal budi
       Keutamaan akal budi pula terbagi menjadi empat bagian : Pertama, sempurna akal. Sempurnanya akal ialah dengan ilmu. Kedua, iffah (dapat menjaga kehormatan diri). Sempurnanya iffah ialah dengan wara', artinya tiada peduli bujukan manisnya dunia. Ketiga, syaja'ah yakni berani karena benar, takut karena salah. Keempat, yaitu keadilan.

3. Keutaman yang ada pada tubuh
               Terkandung pula di dalam keutamaan tubuh itu empat perkara : Pertama, Sehat. Dengan badan kita sehat maka, jiwa kita juga akan sehat. Kedua, Kuat. Dengan kuat, baik kuat secara bathin maupun lahir kita akan bisa mencapai kebahagiaan. Ketiga, Elok, yaitu gagah bagi laki-laki dan cantik bagi perempuan. Keempat, Umur Panjang.

4. Keutamaan dari luar badan
             Keutamaan dari luar badan ini mengandung pula akan empat kecukupan. Pertama, kaya akan harta benda. Kedua, kaya dengan famili, anak-istri, kaum-kerabat. Ketiga, terpandang dan terhormat. Keempat, mulia turunan. Maka tidaklah sempurna bahagia yang keempat ini, kalau tidak melalui bagian yang kelima.

5. Keutamaan yang datang lantaran taufik dan pimpinan Allah SWT
        Mengandung empat perkara pula, yaitu : Pertama, hidayah Allah(petunjuk). Kedua, irsyad (Pimpinan) Allah. Ketiga, tasdid (Sokongan) Allah. Keempat, ta'jid (Bantuan) Allah swt.

Dengan ini, nyatalah bahwa ada lima tingkatan dan keutamaan yang harus ditempuh untuk mencapai kebahagiaan yang sejati. Yaitu mencapai bahagia akhirat dengan membahagiakan budi, tubuh luar, jasad, dan pimpinan. Di antara semua itu saling berkaitan, sehingga semua komponen tidak bisa di pisahkan.
Itulah resep mencapai kebahagiaan sejati yaitu kebahagian di dunia dan akhirat yang kekal abadi. Namun semua itu tergantung pada diri kita masing-masing, maukah kita menjalaninya ataukah hanya ingin membinalkan nafsu yang sering menipu kita. Seakan-akan bahagia itu akan tercapai hanya dengan memenuhi nafsu atau keinginan kita. Padahal hal yang semacam itu hanya untuk membahagiakan nafsu kita yang sesaat. Bukan untuk kebahagiaan jiwa kita.

(CN): Semoga Bermanfaat.

Posting Komentar

0 Komentar