Setiap manusia yang hidup di dunia
pasti menginginkan kebahagiaan. Karena tujuan yang paling utama dalam hidup
yaitu bahagia. Baik bahagia di dunia maupun di akhirat kelak. Cara
mencapai kebahagiaan hidup masing-masing manusia berbeda-beda, manusia memiliki
cara tersendiri dalam mencapai kebahagiaannya. Perlu
digaris bawahi, bahwa bahagia tercipta dari diri sendiri, bukan dari luar diri
kita. Banyak orang yang salah dalam mencari kebahagian. Karena orang-orang
tersebut tidak mengetahui antara keinginan dan kebutuhan, mana yang primer dan
mana yang sekunder bagi kebutuhan hidupnya.
Sehingga jiwanya merasa serba
kekurangan, sebab sangking banyaknya keinginan yang harus dipenuhi untuk memuaskan
nafsunya. Jika belum terpenuhi, nafsunya akan selalu brontak dan sulit menerima
ketenangan.
"Kunci kebahagiaan yaitu senantiasa bersyukur"
Dengan bersyukur, hidup kita akan
senantiasa tercukupi oleh apa yang sudah kita punya dan jiwa kita akan
merasakan kebahagiaan yang hakiki. Kebahagiaan
itu ada beberapa tingkatan, setiap orang pasti berbeda kadar kebahagiaannya.
Imam Al-Ghazali, salah satu ulama tasawuf yang sudah mashsyur
dikalangan para ulama', membagi macam-macam tingkatan kebahagiaan menjadi 5
bagian :
1. Bahagia di Akhirat
Itulah bahagia yang baqa' tidak ada fana padanya.
Disanalah suka-cita, tidak ada duka-cita padanya. Tetapi orang tidak akan
sampai kepada induk segala nikmat ini, melainkan dengan izin Tuhan. Dan tidak
pula tercapai kalau tidak dilalui lebih dulu tangga atau tahapan-tahapan yang
harus ditempuh untuk menuju ke sana.
2. Keutamaan akal budi
Keutamaan akal budi pula terbagi menjadi empat bagian
: Pertama, sempurna akal. Sempurnanya akal ialah dengan ilmu. Kedua,
iffah (dapat menjaga kehormatan diri). Sempurnanya iffah ialah dengan wara',
artinya tiada peduli bujukan manisnya dunia. Ketiga, syaja'ah yakni
berani karena benar, takut karena salah. Keempat, yaitu keadilan.
3. Keutaman yang ada pada
tubuh
Terkandung pula di dalam
keutamaan tubuh itu empat perkara : Pertama, Sehat. Dengan badan kita
sehat maka, jiwa kita juga akan sehat. Kedua, Kuat. Dengan kuat, baik
kuat secara bathin maupun lahir kita akan bisa mencapai kebahagiaan. Ketiga,
Elok, yaitu gagah bagi laki-laki dan cantik bagi perempuan. Keempat, Umur
Panjang.
4. Keutamaan dari luar
badan
Keutamaan dari luar badan ini mengandung pula akan empat kecukupan. Pertama, kaya akan harta benda. Kedua, kaya dengan famili,
anak-istri, kaum-kerabat. Ketiga, terpandang dan terhormat. Keempat,
mulia turunan. Maka tidaklah sempurna bahagia yang keempat ini, kalau tidak
melalui bagian yang kelima.
5. Keutamaan yang datang lantaran taufik dan pimpinan
Allah SWT
Mengandung empat perkara pula, yaitu : Pertama,
hidayah Allah(petunjuk). Kedua, irsyad (Pimpinan) Allah. Ketiga,
tasdid (Sokongan) Allah. Keempat, ta'jid (Bantuan) Allah swt.
Dengan ini, nyatalah bahwa ada lima
tingkatan dan keutamaan yang harus ditempuh untuk mencapai kebahagiaan yang
sejati. Yaitu mencapai bahagia akhirat dengan membahagiakan budi, tubuh luar,
jasad, dan pimpinan. Di antara semua itu saling berkaitan, sehingga semua komponen tidak
bisa di pisahkan.
Itulah resep mencapai kebahagiaan
sejati yaitu kebahagian di dunia dan akhirat yang kekal abadi. Namun semua itu
tergantung pada diri kita masing-masing, maukah kita menjalaninya ataukah hanya
ingin membinalkan nafsu yang sering menipu kita. Seakan-akan bahagia itu akan
tercapai hanya dengan memenuhi nafsu atau keinginan kita. Padahal hal yang
semacam itu hanya untuk membahagiakan nafsu kita yang sesaat. Bukan untuk
kebahagiaan jiwa kita.
(CN): Semoga Bermanfaat.
0 Komentar