ILMU SSDK
Disusun Oleh: Muchammad Mirzanur (PK
IPNU IPPNU UIN Walisongo Semarang)
Ilmu adalah senjata paling ampuh
bagi manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu banyak
dikalangan remaja yang masih gencar mengais pengetahuan. Akan tetapi,
banyak juga yang masih tidak peduli dengan pentingnya ilmu. Terbukti masih
banyak remaja yang berhenti sekolah lalu memilih untuk bersenang-senang
sehingga dapat berdampak buruk dimasa yang akan datang. Maka dari itu, pada
kesempatan kali ini saya ingin membahas mengenai pentingnya ilmu bagi para
remaja. Khususnya tentang peran ilmu agama dalam menunjang kreatifitas para
pemuda agar menjadi lebih produktif.
Belajar
agama itu tidak melulu dalam lingkup pesantren atau yayasan. Ilmu agama bisa
didapat dari sekolah formal, forum diskusi, kajian dsb. Apalagi diera sosial
media, tentu akan lebih mudah belajar agama dalam rangka pengayaan ilmu.
Terlebih kita juga harus tahu menahu darimana sumber keilmuan pembicara (guru)
agar sanat keilmuannya tidak putus dari ajaran Rosululloh SAW.
Islam
sangat menganjurkan untuk mencari ilmu, tak lain supaya wadah atau semesta
pemikiran kita menjadi luas. Kalau wadah kita besar, ada perbedaan apapun kita
bisa memaklumi. Orang tidak akan mudah kaget,tidak mudah marah, tidak mudah
tertipu karena semua bisa masuk dan setiap pikiran yang masuk ada sisi benarnya
masing-masing. Selain daripada itu, setiap gagasan ada sisi pas nya
masing-masing jika konteksnya tepat. Makanya ciri orang yang wadahnya luas itu
tidak mudah marah. Kalau ada yang masih marah-marah, tidak terima pendapat
orang lain itu berarti wadahnya kurang besar. Sehingga yang lain-lain tidak bisa
masuk.
Semakin besar wadahmu maka beda-beda gagasan
bisa masuk dan kamu bisa memaklumi. Memaklumi bukan berarti mengikuti. Misalkan
memaklumi jika dia berfikir seperti itu karena dia pakai dalil itu, sedangkan
aku pakai dalil ini. Tidak akan mudah marah. Tapi kalau masih sering marah itu
artinya harus belajar lagi. Seperti saat ini kita semua masuk kampus dalam
rangka apa ? tak lain adalah memperbesar wadah semesta pemikiran kita supaya pola berfikir kita tidak sempit.
“If the only tool you have is a hammer you take to see every problem as a
nail”
“Jika satu-stunya alat yang kamu miliki hanyalah palu,
engkau cenderung melihat setiap masalah sebagai paku”
Itu yang
saya sebut wawasan jangan sempit. Kalau wawasanmu sempit, kamu hanya melihat masalah
dengan senjatamu itu. Jika ilmu diibaratkan seperti senjata, maka harus banyak
dan beragam. Jika yang kamu miliki hanya palu, pasti yang kamu bawa kemana-mana
hanya palu. Mau makan pakai palu, mau mandi pake palu semuanya kamu anggap paku
yang harus dipukul. Kenapa? Karena alat yang kamu punya hanya alat pukul.
Solusinya apa? Tambah ilmu, tambah wawasan. Agar tidak hanya palu yang kamu
miliki.
“Semua kata dan perilaku yang benar, diawali
dari pengetauan dan kebijaksanaan”
Ini
mirip teori seperti difilsafat yunani. Ilmu pengetahuan adalah rekan manusia
yang sangat penting. Harganya tidak ternilai, tidak pernah mengecewakan, selalu
setia dan tidak pernah ada cerita orang yang merasa rugi ketika dia mendapatkan
wawasan ilmu. Pengetahuan itu (خيرجالس) teman duduk yang paling enak, teman hidup yang paling setia.
Ilmu tidak pernah menghianati, selalu membantu. Jangan bosan-bosan setiap momen
jadikan untuk belajar. Misalkan, nongkrong sambil menambah pengetahuan. Kalau
tidak bawa buku juga bisa belajar dari lingkungan sekitar.
Selain
kita memperkaya pengetahuan, alangkah baiknya jika diawali dengan niat mencari
ridho Allah. Jika sesuatu yang diniatkan untuk mencari ridho Allah akan
bernilai ibadah. Allah berfirman dalam Al-Quran surah Al Mujadalah ayat 11
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِذَا قِيۡلَ
لَـكُمۡ تَفَسَّحُوۡا فِى الۡمَجٰلِسِ فَافۡسَحُوۡا يَفۡسَحِ اللّٰهُ لَـكُمۡ ۚ
وَاِذَا قِيۡلَ انْشُزُوۡا فَانْشُزُوۡا يَرۡفَعِ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا
مِنۡكُمۡ ۙ وَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡعِلۡمَ دَرَجٰتٍ ؕ وَاللّٰهُ بِمَا
تَعۡمَلُوۡنَ خَبِيۡ
Artinya : Wahai
orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan
di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah
Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
Tentu niat kita bukan karena ingin ditinggikan
derajat kita diantara manusia yang lain meski itu janji Allah. Lillah tetap
jadi tujuannya. Sesuai dengan judul diatas, Ilmu Sebagai Senjata Dalam Kehidupan. Saya rasa itu poin plus dari perjalanan menuju
ilaihi rojiun.
Baik saya rasa itu cukup. Saya ambil
kesimpulan dari pembahasan di atas. Pendidikan akan membawa kita mengenali ilmu pengetahuan. Jalannya dengan memperbanyak relasi baik secara
materi atau dari lingkungan. Banyak sekali artikel yang menerangkan
bahwasannya literasi pendidikan itu penting. Sehingga, akan memperbanyak
bibit-bibit remaja unggul yang berkenan melestarikan warisan masa lampau untuk
dimodernisasi menjadi landasan remaja yang intelektualis serta religius.
Insyaallah bangsa indonesia akan didominasi oleh para pemuda produktif dan
kreatif yang berjiwa islami.
Editor: Departemen Riset
dan Pengembangan Literasi
PK IPNU IPPNU UIN WALISONGO SEMARANG
0 Komentar