Ramadhan mengajariku tentang kemanusiaan
Goresan tinta : Iqbal khoerul Muttaqin (IPNU PAC Bantar Kawung)
Di bawah sinar rembulan purnama
Datanglah Ramadhan, sang bulan suci
Kemanusiaan menyatu dalam puasa
Ikhlas dan berbagi, menjadi tugas hati
Di bumi yang lapang, di negeri yang beragam
Ramadhan menyapa, menghapus duka dan
lara
Kemanusiaan terpancar dalam sejuta doa
Kasih, perdamaian, menjadi harapan
yang menara
Di setiap langkah berpuasa dan bersujud
Manusia berjalan, bersama dalam
ikatan kasih
Mereka yang lapar, mereka yang susah
Ramadhan mengajak, tak terpisah dari
perjuangan ini
Di tengah terik mentari yang
menyengat
Berkumpullah mereka, berbagi di meja
iftar
Kemanusiaan berpadu dalam setiap
seteguk air
Berderma dan tolong-menolong,
mengalir dalam darah.
Ramadhan mengajar, kesederhanaan dan
kesabaran,
Kemanusiaan berani berbagi, tanpa
mengenal rupa,
Mengangkat beban saudara,
meringankan perjuangan,
Bersama-sama melangkah, mengukir
cerita terindah.
Di malam-malam terakhir Ramadhan menjelang,
Kemanusiaan membara dalam sujud dan
tangis,
Doa-doa terpanjat, mengharapkan
ampunan-Nya,
Kasih dan perdamaian, menjadi bumbu
Ramadhan yang tulus.
Ramadhan, wahai bulan penuh berkah,
Kemanusiaan terjaga dalam setiap
hembus nafas,
Mari kita jaga, kebersamaan dan kesejahteraan,
Di Ramadhan dan selamanya, di dunia yang kita
tempati.
Bersama kita teguhkan, tali
persaudaraan,
Berbagi dan peduli, tak kenal batas dan agama,
Ramadhan dan kemanusiaan, menjadi
ikatan suci,
Di dunia ini, harmoni dan kasih
takkan terhenti.
Editor: Departemen Riset dan Pengembangan Literasi
PK IPNU IPPNU UIN WALISONGO SEMARANG
0 Komentar