Terima Kasih,
Ramadhan
Goresan pena
: Khairullah Simbolon
Terima
Kasih, Ramadhan wahai bulan suci
Telah
mengajariku makna kemanusiaan yang sejati
Dalam keheningan
malam penuh dengan keberkahan dan sinar Mentari bercahaya di siang hari
Engkau membuka
pintu hatiku, memahami makna kasih sayang yang abadi
Engkau datang
dengan limpahan rahmat, berkah dan magfirah
Mengjariku
tentang kesabaran dan pengendalian diri
Dalam puasa
yang Panjang, aku belajar menahan lapar dan dahaga
Namun lebih
dari itu, engkau mengajarkan belas kasih dan kepedulian kepada sesama
Di tengah
kelaparan dan rasa Lelah yang menggeluyuti
Aku
menyaksikan saudara-saudaraku yang kurang beruntung
Mereka yang
tak punya apa-apa, tetap berbagi dengan keihklasan
Ramadhan,
engkau mengajariku arti berempati dan berbuat baik tanpa pamrih
Aku melihat
senyum di wajah mereka yang menderita
Di tengah
keterbatasan, mereka tetap tersenyum indah penuh Bahagia
Ramadhan,
engkau mengajariku tentang kesederhanaan dan kerendahan hati
Bahwa
kebahagian sejati tak terletak pada harta yang berlimpah
Ramadhan,
engkau mengingatkanku tentang pentingnya beribadah
Bukan hanya
dalam ritual, tetapi juga dalam kebaikan kepada sesama
Dalam
membantu orang lain, aku merasakan kedekatan dengan-mu
Ramadhan,
terima kasih telah mengajariku arti kehadiranya-nya dalam setiap tindakan
Terima
kasih, Ramadhan, telah mengajariku tentang kemanusiaan
Bahwa dalam
kasih, perdamaian dan kebaikan kita Bersatu
Engkau
telah membuka pintu hatiku untuk lebih memahami…
Betapa
pentingnya menghargai dan peduli terhadap sesama di dunia yang luas ini
Terima
kasih, Ramadhan
karena kehadiranmu membawaku dan mengubahku
Lebih peka
terhadap penderitaan orang lain
Engkau
telah memupuk kepedulian dan kebaikan dalam diriku
Aku
berjanji akan terus menebar kasih sepanjang hidupku
Ramadhan
yang mulia, terima kasih atas pelajranmu
Terima
kasih telah mengajariku tentang kemanusiaan yang suci
Semoga
cahayamu tetap menyala dalam sanubari
Dan
kebaikan yang telah ku tanam akan terus bersemi
0 Komentar